*NoScript*/ #oktriganteng {z-index: 999;position:fixed;top:0;left:0;width:100%;height:100%;background-color:#000;margin:0;padding:0;} #oktriganteng p {margin:0;padding:0;width:100%;color:#333;position:relative;top:40%;font:bold 18px/20px arial;text-align:center;text-shadow:none;}

Selasa, 17 September 2013

Surga Yang Terlupakan.

http://images.detik.com/customthumb/2012/11/07/1025/img_20121107180846_509a413e3d283.jpg?w=600

  Traveling menikmati alam dan dataran tinggi, dilakukan beberapa traveler. Dataran tinggi Dieng tidak pernah kehilangan pesona untuk memikat wisatawan dengan sunrise, candi dan pemandangan menawan.

Dataran tinggi Dieng merupakan tujuan perjalananku kali ini. Kawasan yang diampit oleh Gunung Sindoro dan Sumbing ini merupakan dataran yang subur, dengan ketinggian 2.000 mdpl dan suhu udara 15—20 derajat celcius di siang hari dan 10 derajat celcius di malam hari.

Suhu di sini bahkan mencapai 0 derajat celcius pada bulan Juli dan Agustus. Dieng merupakan dataran kaya dan apapun yang tanaman yang ditanam di sini akan tumbuh subur. Salah satunya adalah makanan khas Dieng dengan tanamannya yang hanya tumbuh di Dieng yaitu carica.

Carica adalah pepaya kecil yang konon bibitnya berasal dari Amerika ini tumbuh subur di dataran Dieng. Masyarakat setempat membuat manisan carica yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut.

Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata Bahasa Kawi, yaitu "di" yang berarti "tempat" atau "gunung" dan "Hyang" yang bermakna Dewa. Dengan demikian, Dieng memiliki arti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam.

Hal ini tidak mengherankan, karena hampir semua objek wisata yang ada di Dieng berasal dari nama pewayangan, seperti komplek Candi Arjuna, Sumur Jalatunda, Kawah Seliri, Telaga Pengilon, Kawah Candra Dimuka. Semua nama tersebut memiliki arti masing-masing.

Jika berkunjung ke Dieng kita bukan hanya disuguhkan oleh pemandangan khas pegunungan. Kita juga dapat belajar sejarah dan masa lalu Kerajaan Mataram Kuno karena hampir sebagian objek wisata di sana peninggalan dari zaman Mataram Kuno.

Dapat dipastikan pula, selain objek wisata sejarah, dan religi, di Dieng terdapat banyak objek wisata alam. Salah satunya adalah mengejar golden sunrise di Gunung Sikunir yang terkenal.

Dalam waktu bersamaan, jika kita beruntung dan cuaca bagus kita akan melihat 5 puncak gunung sekaligus yaitu Puncak Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu dan Lawu. untuk sampai ke dataran yang notabene adalah dataran tertinggi di Pulau Jawa ini cukup mudah.

Kita bisa menggunakan seluruh armada transportasi dengan tujuan ke Wonosobo. Dari Terminal Wonosobo, perjalanan dilanjutkan menggunakan mobil 3/4 menuju Dieng sekitar 1 jam perjalanan.

Untuk menginap, di Dieng terhampar begitu banyak penginapan, mulai dari homestay hingga hotel bintang 3. Penduduk Dieng cukup ramah bagi para turis karena mereka terbiasa akan wisatawan asing maupun lokal.

Tunggu apa lagi? Mari kita menikmati tempat tinggi di Pulau Jawa dan dapat dipastikan tak akan menyesal!