*NoScript*/ #oktriganteng {z-index: 999;position:fixed;top:0;left:0;width:100%;height:100%;background-color:#000;margin:0;padding:0;} #oktriganteng p {margin:0;padding:0;width:100%;color:#333;position:relative;top:40%;font:bold 18px/20px arial;text-align:center;text-shadow:none;}

Sabtu, 30 November 2013

REFLEKSI



     







         Yang telah saya dapatkan selama hampir 3 tahun menuntut ilmu di SMK Mikael antara lain Kedisiplinan yang sangat tinggi, baik di bengkel maupun di kelas, Disiplin merupakan hal yang paling sering dilaksanakan, meskipun kadang-kadang banyak siswa yang melanggar.
       
          Selain kedisplinan, yang saya peroleh di SMK Mikael adalah Kejujuran, Kejujuran dalam segala hal yang dilakukan karena ada pepatah "Jujur adalah mata uang diamana-mana".

          Sejak kelas X saya memang sering dicap negatif oleh guru, tetapi hal itu menjadikan introspeksi untuk diri saya meskipun tahapan perubahan itu baru sedikit-sedikit. Saya sangat beruntung bisa bersekolah di SMK Mikael karena selain hal-hal diatas, Bersekolah di SMK Mikael membawa perubahan yang drastis baik dalam bidan Akademik maupun Sikap/Perbuatan

          Meskipun hanya segeluntir, Kiranya refleksi ini dapat menjadikan saya menjadi lebih baik untuk kedepannya.

Selasa, 12 November 2013

GOENOENG LAWOE TEMPO DOELOE

Goenoeng Lawoe atau gunung Lawu ejaan sekarang menurut EYD adalah gunung di wilayah dua propinsi, yakni propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seperti yang kita tahu, gunung ada sejak jaman kita manusia sekarang belum lahir, begitu juga Lawu ada sejak tempo doeloe dan telah banyak mengalami perubahan. Ini untuk mengenang Lawu saat silam, dan tempat - tempat yang akrab bagi pendaki Lawu masa sekarang dan masa lalu.

Gunung Lawu memiliki tiga Kawah, yakni dua kawah tua di sebelah utara yang biasa di sebut Telaga Kuning dan Telaga Lembung Selayur, dan kawah muda yang masih aktif di sebelah selatan yang di sebut Kawah Condrodimuko. Letusan terakhir gunung Lawu yang sempat tercatat terjadi pada tahun 1885, terjadi gemuruh dan hujan abu ringan. Kawah Condrodimuko berada di sebelah selatan gunung Lawu membentuk aliran sungai yang memisahkan antara propinsi Jawa Tengah dan propinsi Jawa Timur.

Kawah ini menyebarkan bau belerang yang cukup menyengat terutama di pagi hari. Pada bulan desember tahun 1978 terjadi gempa di gunung Lawu, dan pada bulan mei tahun 1979 pergerakan magma di dalam perut gunung Lawu, mengakibatkan gempa yang tercatat hingga 1000 kali dalam satu hari, dan yang dapat dirasakan getarannya 50 kali dalam 1 hari. Namun tidak terjadi perubahan alam maupun letusan gunung.

Tugu di puncak gunung Lawu kini sudah sering dibangun, diganti dengan yang baru, salah satu penyebabnya adalah roboh karena gempa.Ketika itu Argodalem juga belum dibangun masih, berupa gubuk dari seng seperti foto jaman Belanda di bawah ini. Berikut foto - foto gunung Lawu pada jaman Belanda tahun 1910, dari koleksi TropenMuseum Belanda.



Pesona Gunung Lawu sejak jaman Belanda sudah sering dinikmati bule - bule, dengan banyaknya vila - vila di Telaga Sarangan dan Tawangmangu. Gunung Lawu dilihat dari telaga Sarangan, yang terletak di sebelah timur gunung Lawu, kelihatan sangat menawan.


Kawah Condrodimuko, kawah Gunung Lawu pada tahun 1930. Sebelum tahun 60 - an untuk mendaki gunung Lawu jalurnya melewati kawah Condrodimuko ini. Namun karena jalur ini longsor maka jalur pendakian telah berubah menjadi seperti sekarang ini. Kawah ini di pagi hari baunya sangat menyengat, letak kawah ini di dekat Pos 3 jalur Cemoro Sewu. Bila mendaki gunung Lawu lewat Cemoro Sewu mulai dari Pos 2 hingga Pos 3 kita akan mencium bau belerang.


Inilah pondok Argodalem pada tahun 1930. Kalau diperhatikan coretan pada dinding pondok bertuliskan “Toko LIEM Sarangan” menunjukan bahwa pada waktu itu sudah menjadi tradisi masyarakat sekitar Lawu untuk mendaki gunung Lawu terutama pada bulan Suro.


Vegetasi di puncak Lawu pada tahun 1912 masih nampak sangat lebat. Edelweis tumbuh diantara pepohonan yang lain.


Kawah tua  Telaga Kuning di puncak gunung Lawu tahun 1910 – pada musim hujan kawah telaga kuning ini berisi air, sehingga membentuk telaga. Dahulu para peziarah melakukan ritual dengan mancelupkan badan ke dalam telaga, bila seluruh tubuhnya berhasil masuk ke dalam telaga maka, keinginannya akan terkabul. Memang agak susah berhubung air telaga tidak terlalu dalam, bahkan sering kali kering.


Inilah puncak Lawu pada tahun 1930. Para bule - bule eropa ini berfoto bersama di puncak Lawu pada tahun 1930.

Memang sejak ratusan tahun yang lalu gunung Lawu sudah sering di daki oleh para peziarah - peziarah Hindu. Di kaki gunung Lawu pun banyak terdapat candi - candi Hindu peninggalan jaman Majapahit.

TURUT BANGGA!

Banyak yang bilang kalau supporter adalah pemain ke-12 dalam suatu tim Sepak bola. Hal ini memang bukan tanpa alasan, karena supporter adalah elemen yang selalu memberikan suntikan semangat dan motivasi bagi para pemain yang sedang berlaga. Oleh karena itu, maka tak heran jika kemenangan suatu tim biasanya lebih banyak diraih di kandang sendiri.

Para supporter sepak bola itu sangat total dalam mendukung tim kesayangan mereka, bahkan tak jarang ada yang sampai mau berkorban nyawa hanya untuk mendukung tim kesayanganya. Hampir semua supporter di seluruh dunia ini pasti mempunyai rasa loyal dan fanatik, tapi tahukah kamu supporter dari negara manakah yang mendapat predikat sebagai supporter sepak bola paling fanatik?

Berikut adalah daftar 10 supporter sepak bola paling fanatik di dunia versi Firma sport marketing Inggris Initiative Futures Sports+Entertainment...
10. Mexico

Salah satu kekuatan sepakbola benua Amerika ini memang dikenal mempunyai banyak supporter fanatik. Dan salah satu yang unik dari mereka adalah, mereka selalu menampakkan identitas ke-Mexico-annya dalam mendukung tim kesayangan mereka. Rata-rata kepadatan stadion mencapai 90%. Basis supporter fanatiknya adalah Chivas Guadalajara.

9. Italia

Di Italia, fanatisme supporter memang sangat tinggi. Supporter Italia dikenal sebagai supporter yang keras, bahkan hampir tiap klub mempunyai supporter garis keras (ULTRAS), yang biasanya selalu total dalam mendukung tim. Rata-rata kepadatan stadion pun mencapai 93%. Basis supporter fanatiknya adalah Roma, Juventus, serta Milan dan Inter Milan.

8. Amerika Serikat

Pada tahun 1991, Amerika serikat berada pada posisi 23, dan pada tahun 1996 naik ke posisi 8. Bahkan pada tahun ini Amerika Serikat diprediksi akan mencapai posisi ke-5 melompati Inggris dan Prancis. Lambat laun Piala Dunia bisa membuat orang-orang Amerika Serikat demam sepakbola, soalnya jika biasanya layar-layar lebar berisi pertandingan bisbol, kini yang diputar adalah sepakbola. Demikian pula di kota-kota lainnya. Orang-orang Amerika mengatakan negaranya serasa berada di dunia lain selama Piala Dunia.

7. Argentina

Loyalitas supporter Argentina dalam mendkung tim idola mereka memang tak perlu diragukan lagi. Para supporter sudah menganggap kemenangan tim sebagai harga mati. Maka tak heran jika mereka selalu total dalam mendukung tim mereka untuk memperoleh kemenangan. Sama seperti Indonesia, di Argentina juga banyak terjadi perkelahian antar supporter yang menyebabkan korban jiwa. Tingkat rata-rata kepadatan stadion bisa mencapai 97%. Basis suporter fanatiknya adalah River Plate dan Boca Junior.

6. Prancis

Prancis adalah jawara world sekaligus tuan rumah pada pertandingan piala dunia tahun 1998. Tak heran apabila Prancis memiliki banyak supporter di negaranya.

5. Inggris

Posisi sebelumnya Inggris berada pada posisi jawara, namun belakangan supporter Inggris mengalami stagnan, sehingga posisinya turun ke posisi 5, bukan karena fanatisme sepakbola di Inggris menurun, tapi karena ada negara-negara lain yang memiliki peningktana fanatisme yang cukup signifikan. Tak dapat dipungkiri lagi, Inggris lah negara dengan suporter paling fanatik di dunia. Para Supporter tak henti-hentinya menyanyikan lagu kebangsaan tim mereka sepanjang 90 menit untuk mendukung tim mereka. Bahkan di tingkat negara, Hooligan Inggris juga dikenal sebagai supporter paling fanatik. Rata-rata kepadatan stadion bisa mencapai 99%. Dan basis supporter fanatik di Inggris adalah Liverpool dan Manchester United.

4. China

Siapa yang tidak kenal dengan cina, negara dengan penduduk terbanyak di Asia. Sepakbola China cukup diperhitungkan di Asia, terlebih dengan suporternya yang fanatik.

3. Indonesia

Pada posisi sebelumnya Indonesia berada di posisi ke-3, dan pada tahun ini, Indonesia tetap berada pada posisi tersebut. Indonesia adalah salah satu negara yang paling banyak menelan korban tawuran antar supporter di liga sepakbola. Rasa fanatisme yang berlebihan ini kadang justru berdampak negatif. Bahkan franz Beckenbauer pun sampai kaget setelah melihat video tawuran supporter Indonesia. Ia mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai supporter terloyal. Dan hal itu dibuktikan dengan tingginya angka rata-rata kepadatan stadion di Indonesia yang bisa mencapai 96%. Basis supporter fanatik Indonesia adalah Persebaya, Persib, PSIS, Persipura, dan PSIM.

2. Jerman

sebelumnya Jerman hanya menduduki posisi ke-10, namun pada tahun ini, Jerman mampu menempati posisi ke-2 setelah Brazil. Salah satu negara dengan sepak bola yang maju ini mempunyai banyak supporter yang sangat fanatik. Banyak supporter yang rela untuk berpetualang berkeliling negara Jerman hanya untuk mengikuti tour musiman tim idola mereka. Tingkat loyalitas mereka sangat tinggi, bahkan presentase rata-rata kepadatan stadion bisa mencapai 85%. Basis supporter fanatik Jerman adalah Bayern Munich dan Hertha Berlin.

1. Brazil

Sebelumnya Brazil menempati urutan ke-4, namun pada tahun ini Brazil merangkak naik dan menempati jawara sebagai negara dengan penonton terbanyak di dunia. Negara yang dikenal sebagai pemasok pemain sepakbola terbesar di dunia ini adalah salah satu negara yang mempunyai supporter sepakbola yang fanatik. Sudah tak terhitung berapa nyawa yang melayang karena tawuran antar supporter di liga Brazil. supporter Brazil dikenal sangat loyal pada tim. rata-rata kepadatan Stadion bahkan bisa mencapai 93%. Basis supporter fanatiknya adalah Sao Paolo FC.

Sejarah Ultras Milan "Curva Sud Milano"


Di sepakbola italia, ultras dikenal sebagai tuhan didalam stadion, merekalah yang berkuasa. Biasa bertempat di tribun di belakang garis gawang, dimana di tribun tersebut memiliki kekhususan, yaitu polisi tidak diperkenankan berada di tribun ini atau muncul masalah. Seperti kita lihat pada part...ai derby, roma - lazio, dimana ultras dapat membatalkan pertandingan dengan isu ada anak kecil yang ditembak polisi.

Di italia ultras ini, mereka memiliki tradisi, yaitu pertempuran antar grup ultras, artinya sah-sah aja kalo salah satu grup ultras berkelahi dengan grup ultras lainnya, dan sebagai bukti kemenangan, maka bendera dari grup ultras yang kalah akan diambil oleh sang pemenang. Kode etik dari ultras lainnya ialah, seburuk apapun para tifosi ini mengalami kekejaman dari tifosi lainnya, maka tidak diperkenankan untuk lapor polisi.

Hal inilah yang membuat salah satu grup ultras milan yaitu fossa dei leoni (fdl) dinyatakan bubar, karena menjelang pertandingan milan melawan juventus beberapa musim yang lalu, seorang tifosi garis keras milan melambaikan bendera viking juve.

Dalam tradisi ultras italia, apabila ada grup tifosi lain yang memiliki flags dari musuhnya, maka berarti bahwa grup tifosi tersebut berhasil menaklukan atau mempermalukan musuhnya tersebut, tetapi ada syaratnya, bendera tersebut bukan diperoleh dari dicuri, atau diambil tanpa sepengetahuan grup ultras lawan tersebut melainkan harus dari open fight.

Masalah timbul, karena tifosi fdl ini memperoleh bendera viking juve bukan dari open fight, melainkan dari menemukan di jalan. Viking juve tidak terima dengan hal tersebut, sehingga mereka mencegat tifosi milan di eindhoven setelah partai liga champions psv - milan, mereka mencegat dengan menggunakan senjata tajam dan berhasil merebut bendera fdl.

Timbul masalah, karena hal tersebut, fdl lapor polisi, padahal dalam kode etik italian ultras, polisi adalah hal yang di haramkan alias a.c.a.b (all cops are bastar*s). Fdl semakin mendapat tekanan dari grup tifosi milan yang lainnya, seperti brigate rossonere, sehingga grup tifosi tertua ini (1968) menyatakan mundur dan membentuk grup baru yaitu guerrieri ultras. Banyak yang bilang, bubarnya fdl juga disebabkan konflik internal, selama ini fdl lah yang berada di belakang aksi koreografi tifosi milan, brn ingin mengambil peran itu.

Kekerasan juga menjadi hal yang buruk dalam sejarah ultras di italia, tetapi diluar itu, mereka juga memiliki kode etik tersendiri dalam kehidupannya.

Biasanya grup ultras akan bertempat di suatu tribun di stadion di italia, dan dipimpin oleh seseorang yang disebut capotifoso. Masalah timbul apabila ada seseorang (diluar grup ultras) yang telah memiliki tiket resmi, dan sudah antri untuk masuk ke tribun yang kebetulan ditempati ultras dan mendapat tempat yang nyaman, tetapi ketika grup ultras masuk, maka orang tersebut akan diusir dari tempat duduknya, memang tidak fair.

Kekuatan tersendiri di tribun tersebut, apabila ia memerintahkan untuk melempar benda-benda kelapangan, maka akan dilemparkan benda tersebut ke lapangan, tetapi apabila ia melarang, maka tidak ada satupun tifosi yang berani melawannya. Diluar kekerasan yang mereka lakukan, tetapi mereka cukup kreatif dengan koreografinya.

Dalam musim lalu, milan memiliki 2 grup tifosi terbesar yaitu fossa dei leoni dan brigate rossonere. Diluar itu masih ada grup-grup kecil lainnya seperti alternativa, panthersmilan, torcida dan lain-lain.
Mereka bertempat di curva sud stadion giuseppe meazza, sektor 17, dan dipimpin seorang capotifoso bernama giancarlo carpelli, berusia 60an dan dikenal dengan nama il barone.

Haram bagi setiap milanisti untuk duduk di curva nord (utara), walaupun mereka tdk mendapatkan tiket lagi untuk tribun selatan, barat & timur stadion. 4 november'09, untuk pertama kalinya alternativa rossoneri bersama torcida tidak bergabung di curva sud, melainkan duduk di curva nord pada partai matchday ke 4 milan-madrid musim ini..

Mereka menentang dan memprotes kebijakan capelli selaku capotifoso brigate rossoneri yg menghina il capitano paolo maldini di partai perpisahan vs roma, 24 mei'09 silam..

Tahun 2005, fossa dei leoni dibubarkan dan dibentuk grup tifosi baru yaitu guerrieri ultras. Mereka memiliki beberapa koreografi yang menawan,
berikut kelompok-kelompok besar ultras milan / curva sud:

brigate rossoneri (brn)
merupakan penggabungan dari dua kelompok kecil curva sud (selatan, di belakang gawang) cava del demonio dan ultras..penampilan pertama mereka adalah pada pertandingan bologna - milan, 10 oktober 1975.

Guerrieri ultras
merupakan kelompok baru ultras milan yang di bentuk dari para ex-fdl (fossa de leoni) yang bubar pada tahun 2005, tujuannya untuk menutup 'bolong' di curva sud sejak ditinggal fdl, mereka punya kebijakan non politik (seperti pendahulunya fdl) dengan kebijakan "neither red nor black, only red and black"

alternativa rossonerra
dibentuk pada tahun 1994, sama seperti kelompok lainnya berposisi di curva sud. Mereka mempunyai beberapa jaringan organisasi diluar kota milan.

Commandos tigre
dibentuk tahun 1967, merupakn kelompok pendukung yang tadinya berada di curva nord (utara) sampai tahun 1985 kemudian pindah ke curva sud untuk bersama2 dengan ultras lain memperkuat barisan. Kelompok ini bersifat universal dan non-rasis.

Fossa de leoni (fdl)
dibentuk tahun 1968,merupakan kelompok yang paling kreatif dalam membentuk kreo2 di curva sud, pada awalnya kelompok ini terdiri dari orang2orang dekat misal : teman sekolah, kelompok pekerja, dll. Kelompok ini bubar pada tahun 2005

Gunung Mistis Di Indonesia


Gunung Salak (foto: 1adventure.webs)

PESAWAT Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak mengundang polemik bahwa pesawat tersebut jatuh karena unsur mistis. Aura mistis kental di kawasan tersebut dan gunung-gunung lain di Indonesia.

Ternyata, gunung-gunung di Indonesia lainnya juga masih banyak yang menyimpan misteri. Simak ulasannya berikut ini:

Gunung Salak, Jawa Barat

Gunung yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 ini dikenal sebagai tempat yang menyimpan banyak misteri. Pesawat Sukhoi yang jatuh pada 9 Mei 2012 bukanlah pesawat pertama yang jatuh di gunung ini. Sebelumnya, sudah ada enam kali pesawat jatuh di kawasan Gunung Salak.

Gunung yang menjadi wisata pendakian ini juga kerap menuai kisah misteri dari para pendakinya. Banyak pendaki yang mendengar suara gamelan atau bahkan hingga melihat penampakan mahluk halus saat mendaki Gunung Salak. Bahkan, tidak sedikit pendaki yang hilang di Gunung Salak.

Selain pendakian, tempat wisata lain di Gunung Salak juga dianggap mistis, contoh Kawah Ratu dan Curug Seribu yang juga banyak menelan korban. Tak sedikit wisatawan tewas karena keracunan belerang di Kawah Ratu atau tenggelam saat berenang di kolam Curug Seribu. Hal ini mengundang banyak cerita misteri di Gunung Salak.

Gunung Halimun, Jawa Barat

Gunung Halimun merupakan gunung yang terletak di antara Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Lebak. Gunung dengan ketinggian sekira 1.925 mdpl ini dikelilingi oleh Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Di sebelah timur gunung ini terdapat Gunung Salak.

Di wilayah sekitar Halimun Bogor dan sekitarnya ada benteng-benteng milik Prabu Siliwangi yang tak kelihatan, pusat kerajaan ada di Gunung Salak, sebenarnya ini sudah menjadi rahasia umum.


Catatan sejarah soal Kerajaan Siliwangi pasca kehancurannya setelah diserang Kesultanan Banten pada 1620-an. Konon, ratusan macan gembong atau harimau bertempat tinggal di sebuah bangunan dekat Kebun Raya Bogor sekarang.

Selain itu, ditemukan rawa berisi badak di sekitar Sawangan. Tempat ini dahulunya dinamakan Rawa Badak, dimana di bagian ujungnya ditemukan situs parit dan bekas tembok keraton yang dijadikan sarang macan. Kini, sarang macan ini dikenal pertigaan beringin di Sawangan. Selain catatan-catatan arkeologi, ada catatan mistis tentang segitiga Bogor.

Sisa-sisa dari Laskar Perang Bubat melarikan diri ke Gunung Salak, sementara sisa-sisa dari punggawa Siliwangi yang diserang Banten lari ke Gunung Halimun. Tempat dimana seringnya pesawat menghilang ini mirip Segitiga Bermuda dan Segitiga Formosa.
Gunung Halimun dan Gunung salak mirip Gunung Lawu yang disucikan Majapahit; tak boleh ada yang melintasi diatasnya, burungpun bisa mati bila melewati satu titik tanah yang sakral.

Gunung Lawu, perbatasan Jawa Tengah & Jawa Timur

Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air dan belerang.

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yakni Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.

Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit, yakni Candi Sukuh dan Candi Cetho.

Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran, yaitu Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, pemakaman untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Soeharto.

Gunung Lawu menyimpan sejumlah teka-teki yang hingga kini masih menjadi misteri, terutama pada tiga puncak utamanya yang menjadi tempat penuh mitos bagi masyarakat Jawa. Puncak Hargo Dalem diyakini sebagai tempat pemusnahan diri Raja Majapahit Prabu Brawijaya Pamungkas. Sementara, Harga Dumilah merupakan lokasi penuh misteri yang menjadi tempat olah batin dan bersemedi.

Gunung Lawu disebut-sebut sebagai pusat kegiatan spiritual di Tanah jawa, yang bertalian erat dengan budaya dan tradisi Keraton Yogyakarta. Tak heran, setiap orang yang hendak melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu harus memahami dan mematuhi segala larangan. Jika melanggar, maka orang tersebut diyakini akan celaka saat mendaki Gunung Lawu.
1. Gunung Salak Nama Gunung Salak di Jawa Barat sudah cukup akrab di kalangan para pendaki. Meski menjual eksotisme alam yang luar biasa, ternyata banyak cerita di balik gunung yang memiliki tebing-tebing terjal ini. Selain faktor geografis, sejumlah cerita mistis menyelimuti kegagahan gunung yang disebut-sebut menjadi salah satu tempat penyimpanan harta karun peninggalan Belanda ini. Bahkan cerita-cerita yang sulit dipercaya itu malah diyakini menjadi penyebab beberapa insiden kecelakaan pesawat hingga hilangnya para pendaki. Pada Februari 2009, tujuh orang pendaki gunung yang juga mahasiswa Universitas Yarsi sempat dinyatakan hilang. Mereka tersesat saat mereka mendaki melalui jalur ilegal di Cimalati, Sukabumi. Di bulan Januari 2010, rombongan pendaki dari UIN Yogyakarta juga dinyatakan hilang kontak saat melakukan pendakian. Tak hanya hilang, para pendaki juga banyak yang tewas ketika mendaki gunung itu. Di awal tahun 2012 tepatnya di bulan Februari, seorang pendaki dinyatakan tewas dalam pendakian ke Gunung Salak, Bogor. 2. Gunung Slamet Gunung Slamet cukup populer sebagai sasaran pendakian meskipun medannya dikenal sulit. Di kaki gunung ini terletak kawasan wisata Baturraden yang menjadi andalan Kabupaten Banyumas karena hanya berjarak sekitar 15 km dari Purwokerto. Pada pertengahan Maret lalu, enam pendaki dinyatakan hilang. Enam orang pendaki asal Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang dinyatakan hilang di Gunung Slamet karena diduga tersesat. Sebelumnya pada Agustus 2011 lalu sembilan pendaki asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah, juga hilang di Gunung Slamet. Banyak juga pendaki yang dikabarkan tewas mendaki gunung tersebut. 3. Gunung Lawu Gunung Lawu memiliki ketinggian sekitar 3265 M di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di perbatasan propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu bersosok angker dan menyimpan misteri dengan tiga puncak utamanya : Harga Dalem, Harga Dumilah dan Harga Dumiling yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Konon kabarnya gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan ada hubungan dekat dengan tradisi dan budaya keraton, semisal upacara labuhan setiap bulan Sura (muharam) yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta. Banyak pendaki yang hilang bahkan meninggal saat mendaki gunung ini. Pada Desember 2009 lalu, 70 pendaki tersesat di gunung ini dan tiga di antaranya tewas. 4. Gunung Sindoro Gunung Sindoro merupakan sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing. Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindoro yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang Pada awal tahun 2013 lalu Tim SAR Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menemukan dua pendaki di kaki Gunung Sindoro dalam kondisi mengenaskan saat berlangsung perayaan pergantian tahun. Seorang pendaki ditemukan dalam keadaan lemas, dan seorang lagi bahkan sudah meninggal. 5. Gunung Kerinci Adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci terletak di provinsi Sumatera Barat dan Jambi, di Pegunungan Bukit Barisan. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra. Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah kota Jambi, Padang, dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Namun meski indah, gunung ini juga terkenal angker untuk pendaki. Pada awal Januari 2013, tiga pendaki ditemukan tewas di dasar jurang saat mendaki gunung ini. Para pendaki tersebut dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan tewas di hari kesepuluh.

Sumber: http://www.unikgaul.com/2013/05/5-gunung-paling-angker-di-indonesia.html
Konten ini memiliki hak cipta

Teknik Packing Carrier

Teknik packing ransel (carrier) saat mendaki gunung maupun kegiatan out bond lainnya sangat diperlukan sehingga barang-barang yang kita bawa dapat kita bawa dengan ringkas, efisien, rapi. Packing biasa disebut juga dengan pengepakan.
Packing merupakan cara atau teknik menyusun perlengkapan dalam ransel (carrier). Dengan packing (pengepakan) yang baik ransel akan mampu memuat peralatan dengan efisien namun tetap terasa nyaman dikenakan saat perjalanan.
Teknik packing yang benar membuat ransel (carrier) muat banyak tapi tidak memberatkan
Teknik packing yang benar membuat ransel (carrier) muat banyak tapi tidak memberatkan
Oleh para penggiat kegiatan alam bebas (pecinta alam) packing telah dianggap sebagai salah satu ‘seni’ tersendiri. Sehingga teknik menyusun barang dalam ransel ini sangat tergantung pada keahlian dan kebiasaan masing-masing.
Prinsip-prinsip packing carrier yang harus diperhatikan antara lain:
  • Masukkan matras dalam ransel.
Sebagian orang memang lebih menyukai menempatkan matras tidur di luar carrier (ransel). Namun dengan meletakkan matras melingkar di dalam carrier bentuk ransel akan lebih tegak dan lebih mudah saat melakukan packing (meyusun) ataupun mengambil barang dari dalam ransel.
  • Letakkan barang terberat di paling atas
Dengan meletakkan barang-barang yang berat di bagian atas, beban terberat ransel akan jatuh di pundak. Jika tidak, berat badan akan membebani pinggul sehingga kaki kurang bebas bergerak dan cepat merasa lelah.
  • Berat seimbang antara kiri dan kanan
Saat melakukan packing, letakkan barang sehingga beban antara bagian kiri dan kanan ransel seimbang. Beban yang tidak seimbang akan mengganggu keseimbangan tubuh apalagi mengingat jalur pendakian yang biasanya melalui medan-medan yang sulit.
  • Maksimalkan ruang-ruang yang ada.
Barang-barang yang berlubang bagian dalamnya seperti nasting (panci serba guna) jangan dibiarkan kosong tetapi isilah dengan barang-barang lain semisal beras, telur dll.
  • Urutkan barang sesuai waktu penggunaanya
Barang-barang yang akan segera dipakai letakkan dibagian atas saat packing. Dan sebaliknya, barang yang kemungkinan dipakai belakangan dibagian bawah.
  • Pisah barang yang sewaktu-waktu diperlukan
Ponco (jas hujan), PPPK dan obat-obatan adalah barang yang sewaktu-waktu diperlukan dalam perjalanan. Saat melakukan packing barang-barang ini dapat diletakkan di bagian atas ransel atau pada kantong-kantong di luar ransel sehingga saat membutuhkan dapat mengambilnya dengan cepat.
  • Masukkan ke kantong plastik
Sebelum di packing dalam ransel kelompokkan dan masukkan barang-barang ke dalam kantong plastik yang tidak tembus air, terutama pakaian tidur atau pakaian cadangan, kertas kertas, buku, dll.
  • Lindungi benda mudah pecah
Benda mudah pecah seperti telur sebaiknya dimasukkan ke dalam wadah yang kuat.
  • Hindari menggantung benda di luar ransel
Matras ataupun benda lainnya sebaiknya jangan diletakkan di luar ransel. Menggantungkan benda di luar ransel selain kurang rapi juga beresiko tersangkut semak atau sejenisnya sehingga akan mengganggu perjalanan
  • Bawalah tas tambahan
Bila memungkinkan bawalah tas tambahan semisal tas kecil yang bisa dikenakan di paha. Tas ini bisa untuk mewadahi barang-barang yang sering dikeluarmasukkan semacam kamera saku, obat-obatan, dll.
Para pecinta alam biasa menyebut teknik pengepakan (packing) ini sebagai seni. Karena itu, teknik packing ransel atau carrier akan sangat tergantung pada selera dan keahlian masing-masing. Namun prinsip utama dari packing adalah menyusun barang dengan efisien, rapi tanpa harus merepotkan selama perjalanan.
Saya tidak tahu apakah teknik packing ransel ini dapat diberlakukan juga pada travel bag atau koper. Terus terang saya tidak mempunyai travel bag maupun koper.
Referensi:

Trekking Mt.Papandayan

 Mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas wisata favorit belakangan ini. Anda tertarik mencobanya? Jika Anda baru akan mencoba pengalaman mendaki gunung, Gunung Papandayan merupakan tempat yang tepat.

Letaknya dekat dengan Jakarta, tepatnya di Kabupaten Garut. Medannya yang tidak begitu berat membuat gunung ini tergolong gunung yang bersahabat. Selain itu, kontur tanahnya landai dan terdapat jalur pendakian yang aman sehingga memudahkan pendaki pemula untuk sampai pada puncak gunung ini.

Namun, kemudahan yang ditawarkan Papandayan tidak membuat pesona gunung ini hilang begitu saja. Sesampai di kaki gunung, pengunjung harus melakukan registrasi di pos pendakian. Dari posisi ini, pengunjung bisa melihat kemegahan Papandayan yang luar biasa.

Setelah melakukan registrasi di pos pendakian, barulah menapaki jalur pendakian langkah demi langkah sambil menikmati keindahan Papandayan. Jalur yang ditempuh adalah jalur menanjak berbatu.

Dalam perjalanan, pengunjung akan melewati kawah belerang yang masih aktif. Hati-hati, bau gas belerang ini cukup berbahaya. Setelah itu, terdapat aliran sungai yang cukup deras. Pengunjung bisa saja langsung meminum air tersebut karena berasal dari mata air pegunungan.

Rute menanjak dengan jalan yang sempit dan jurang di sebelah kiri akan dilewati sebelum sampai ke area perkemahan di Pondok Saladah.  Sangat memacu adrenalin, apalagi jika tanahnya sedang licin karena hujan dan tumbuhan yang menjalar menutupi jalan. Jika tidak hati-hati, bisa saja terpeleset.

Di Pondok Saladah, cobalah mendirikan kemah di salah satu titik yang disuka. Jagalah barang bawaan dan makanan karena terkadang ada anjing liar yang suka menghampiri tenda. Di sini, pengunjung bisa merasakan sensasi hidup di alam liar. Tidak seberapa jauh dari area perkemahan, terdapat beberapa pohon Edelweiss nan cantik.

Bunga Edelweiss di Gunung Papandayan, Jawa Barat
Jika istirahat sudah dirasa cukup, lanjutkan perjalanan menuju puncak gunung. Di atas puncak terdapat padang Edelweiss yang lebih bagus dibandingkan dengan padang dekat Pondok Saladah.

Padang edelweiss di puncak Papandayan merupakan salah satu primadona di gunung ini. Di atas puncak, pengunjung dapat menyaksikan matahari yang terbit dan terbenam dengan indah.

Sudah mendaki sampai puncak, saatnya perjalanan pulang. Dalam perjalanan kembali, pengunjung akan melewati hutan mati. Hutan mati ini merupakan salah satu tempat terkenal di Papandayan, selain padang Edelweiss. Suasananya yang berkabut dengan sisa-sisa batang pohon yang menghitam karena terbakar dan tanah berkapur yang berwarna putih menjadikan suasana agak mistis namun tetap indah.

Hutan mati yang dipenuhi kabut, Gunung Papandayan, Jawa Barat
Setelah menjelajah hutan mati saatnya menuruni gunung. Medan yang dilalui cukup berat karena ada beberapa titik yang curam dengan tebing berbatu tajam. Penggunaan sepatu trekking akan memudahkan perjalanan karena medan ini cukup licin.

Sukses melewati tebing yang curam, pengunjung akan melewati sumber air panas. Namun, air sungai tersebut tercemar belerang jadi tidak bisa dinikmati. Setelah berjalan tidak seberapa jauh lagi, pengunjung akan kembali ke titik awal perjalanan, yaitu pos pendakian.

Akses ke Papandayan

Perjalanan menuju Papandayan dari Jakarta bisa ditempuh dengan bus Jakarta-Garut dengan ongkos sekitar Rp 36.000. Begitu tiba di Terminal Garut, jika dalam rombongan, bisa menyewa angkutan kota (angkot) untuk menuju gerbang wisata Gunung Papandayan.

Dari gerbang wisata, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menyewa mobil bak untuk mengangkut Anda dan barang bawaan sampai ke pos pendakian di kaki gunung. Bisa juga menempuh perjalanan dengan berjalan kaki. Angin semilir, udara sejuk, dan hamparan pemandangan hijau akan Anda dapatkan saat perjalanan menuju kaki gunung.

Walaupun terkesan untuk pendaki pemula, Anda tetap perlu membawa peralatan lengkap jika ingin mendaki gunung dan bermalam. Pakailah pakaian yang nyaman untuk memudahkan pergerakan Anda, sepatu trekking agar tidak terpeleset, ransel, masker dan topi, head lamp, obat-obatan, dan peralatan lainnya. Tak kalah pentingnya adalah kesiapan fisik dan mental. Selamat mendaki.
- See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html#sthash.olHKh8SH.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html
Muhammad Chamdun
- See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html#sthash.olHKh8SH.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html
Muhammad Chamdun
- See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html#sthash.olHKh8SH.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html
Muhammad Chamdun
- See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html#sthash.olHKh8SH.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html
Muhammad Chamdun

Selasa, 15 Oktober 2013

Merapi Expedition


JALUR PENDAKIAN SELO

Untuk mencapai Desa Selo dari Kota Yogyakarta kita naik bus menuju ke Magelang, turun di Desa Blabak, dan dilanjutkan naik minibus atau kendaraan barang ke jurusan Selo. Sebaiknya diperhatikan, diatas pukul 17.00 WIB kendaraan dari Blabak ke Selo mulai jarang beroperasi. Sebenarnya Selo lebih mudah dicapai dari arah Solo - Boyolali, karena dari Boyolali, ada angkutan yang langsung menuju Selo.

Desa Selo ( 1.560 m.dpl ) saat ini menjadi gerbang pendakian utama. Desa Selo terletak dipelana Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Desa ini mempunyai panorama alam yang indah karena letaknya yang strategis. Penduduk desa ini sebagian besar bertani sayuran dan tembakau. Di desa ini juga terdapat tempat wisata gua yang mempunyai tempat pertapaan, terletak 300 meter dari Pos Polisi Selo.

Awal pendakian ke puncak Gunung Merapi dari Selo, kita berjalan menuju jalanan yang terletak disebelah Losmen Agung Merapi menuju Kampung Plalangan ( 1.630 m.dpl ), Kampung terakhir untuk mencapai puncak Gunung Merapi. Sebelum melakukan perjalanan ke puncak di Kampung Plalangan kita bisa menginap terlebih dahulu di rumah Kami Tuwo, Bapak Suwito dengan biaya sukarela saja dan esok paginya kita teruskan per jalanan. Dari Plalangan perjalanan dilanjutkan mengikuti jalan desa menuju lapangan parkir yang merupakan Pos I. Pos ini bisa dicapai dengan mobil, tetapi sebaiknya mobil di Parkir di Plalangan karena lebih aman dan menjelang Pos I terdapat longsoran. Jarak antara Losmen sampai Pos I adalah 2,3 km, yang dicapai dengan 45 menit berjalan kaki.

Perjalanan dilanjutkan menuju Pos II yaitu Selokopo Bawah ( 2.040 m.dpl ) selama 1,5 jam perjalanan. Dari Selokopo bawah kita menuju Selokopo Atas ( 2.283 m.dpl ) sekitar 1 jam, menyusuri jalan tanah dan berbatu. Dari Selokopo Atas perjalanan diteruskan menyusuri jalan berbatu selama 1.5 jam, kita akan sampai di Pasar Bubrah ( 2.450 m.dpl ). Pasar Bubrah menurut keyakinan masyarakat di sekitar gunung ini, merupakan tempat setan atau memedi. Dari sini perjalanan diteruskan selama 2,5 jam melalui jalan yang sangat menanjak dan berbahaya menuju ke Puncak Garuda ( 2.911 m.dpl ). Total Perjalanan dari Selo sampai ke puncak memakan waktu 5 - 6 jam dan turunnya membutuhkan waktu 3 - 4 jam per jalanan.

Pemandangan di Puncak Garuda sangat menakjubkan sekaligus mengerikan, gemuruh kawah dan asapnya serta tebing batu di sekitar kawah nampak menyeramkan. Tetapi dari puncak ini kita bisa saksikan kota - kota di kaki - kaki gunung seperti Yogyakarta, Boyolali dan Magelang, pesisir Lautan Hindia di kaki langit. Kalau beruntung, kita bisa menyaksikan matahari terbit yang kemerahan diufuk timur yang merupakan panorama alam yang sungguh menakjubkan. Sayangnya, kini Puncak Garuda telah runtuh setelah Merapi meletus dan mengeluarkan kubah lava pada Oktober 2010 silam.

Untuk mengetahui kondisi vulkanis terakhir sebelum pendakian, kita bisa menghubungi petugas Vulkanologi di Selo. Untuk mendaki gunung ini kita harus ekstra hati - hati terhadap longsoran batu yang terinjak pendaki didepannya.

Foto Di Pasar Bubrah
 

Foto di Puncak






























Foto di New Selo
































Gunung Lawu

 
Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.
Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto.

Pendakian

Tugu Hargo Dumilah, Puncak tertinggi Gunung Lawu
Gunung Lawu sangat populer untuk kegiatan pendakian. Setiap malam 1 Sura banyak orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak. Karena populernya, di puncak gunung bahkan dapat dijumpai pedagang makanan.
Pendakian standar dapat dimulai dari dua tempat (basecamp): Cemorokandang di Tawangmangu, Jawa Tengah, serta Cemorosewu, di Sarangan, Jawa Timur. Gerbang masuk keduanya terpisah hanya 200 m.
Pendakian dari Cemorosewu melalui dua sumber mata air: Sendang (kolam) Panguripan terletak antara Cemorosewu dan Pos 1 dan Sendang Drajat di antara Pos 4 dan Pos 5.
Pendakian melalui Cemorokandang akan melewati 5 selter dengan jalur yang relatif telah tertata dengan baik.
Pendakian melalui cemorosewu akan melewati 5 pos. Jalur melalui Cemorosewu lebih nge-track. Akan tetapi jika kita lewat jalur ini kita akan sampai puncak lebih cepat daripada lewat jalur Cemorokandang. Pendakian melalui Cemorosewu jalannya cukup tertata dengan baik. Jalannya terbuat dari batu-batuan yang sudah ditata.
Jalur dari pos 3 menuju pos 4 berupa tangga yang terbuat dari batu alam. Pos ke4 baru direnovasi,jadi untuk saat ini di pos4 tidak ada bangunan untuk berteduh. Biasanya kita tidak sadar telah sampai di pos 4.
Di dekat pos 4 ini kita bisa melihat telaga Sarangan dari kejahuan. Jalur dari pos 4 ke pos 5 sangat nyaman, tidak nge-track seperti jalur yang menuju pos 4. Di pos2 terdapat watu gedhe yang kami namai watu iris(karena seperti di iris).
Di dekat pintu masuk Cemorosewu terdapat suatu bangunan seperti masjid yang ternyata adalah makam.Untuk mendaki melalui Cemorosewu(bagi pemula) janganlah mendaki di siang hari karena medannya berat untuk pemula.
Di atas puncak Hargo Dumilah terdapat satu tugu.

Misteri gunung Lawu

Gunung Lawu menyimpan misteri pada masing-masing dari tiga puncak utamanya dan menjadi tempat yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Harga Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi.
Konon gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan berhubungan erat dengan tradisi dan budaya Praja Mangkunegaran.
Setiap orang yang hendak pergi ke puncaknya harus memahami berbagai larangan tidak tertulis untuk tidak melakukan sesuatu, baik bersifat perbuatan maupun perkataan. Bila pantangan itu dilanggar si pelaku diyakini bakal bernasib naas.
Tempat-tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk setempat yakni: Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya, dan Pringgodani.

Legenda gunung Lawu

Lawu.jpg
Cerita dimulai dari masa akhir kerajaan Majapahit (1400 M) pada masa pemerintahan Sinuwun Bumi Nata Bhrawijaya Ingkang Jumeneng kaping 5 (Pamungkas). Dua istrinya yang terkenal ialah Dara Petak putri dari daratan Tiongkok dan Dara Jingga. Dari Dara Petak lahir putra Raden Fatah, dari Dara Jingga lahir putra Pangeran Katong.
Raden Fatah setelah dewasa beragama islam, berbeda dengan ayahandanya yang beragama Budha. Dan bersamaan dengan pudarnya Majapahit, Raden Fatah mendirikan Kerajaan Demak dengan pusatnya di Glagah Wangi (Jepara).
Melihat kondisi yang demikian itu , masygullah hati Sang Prabu. Sebagai raja yang bijak, pada suatu malam, dia pun akhirnya bermeditasi memohon petunjuk Sang Maha Kuasa. Dalam semedinya didapatkannya wangsit yang menyatakan bahwa sudah saatnya cahaya Majapahit memudar dan wahyu kedaton akan berpindah ke kerajaan Demak.
Pada malam itu pulalah Sang Prabu dengan hanya disertai pemomongnya yang setia Sabdopalon diam-diam meninggalkan keraton dan melanglang praja dan pada akhirnya naik ke Puncak Lawu. Sebelum sampai di puncak, dia bertemu dengan dua orang kepala dusun yakni Dipa Menggala dan Wangsa Menggala. Sebagai abdi dalem yang setia dua orang itu pun tak tega membiarkan tuannya begitu saja. Merekapun pergi bersama ke puncak Harga Dalem.
Saat itu Sang Prabu bertitah, "Wahai para abdiku yang setia sudah saatnya aku harus mundur, aku harus muksa dan meninggalkan dunia ramai ini. Dipa Menggala, karena kesetiaanmu kuangkat kau menjadi penguasa gunung Lawu dan membawahi semua mahluk gaib dengan wilayah ke barat hingga wilayah gunung Merapi/gunung Merbabu, ke timur hingga gunung Wilis, ke selatan hingga Pantai selatan , dan ke utara sampai dengan pantai utara dengan gelar Sunan Gunung Lawu. Dan kepada Wangsa Menggala, kau kuangkat sebagai patihnya, dengan gelar Kyai Jalak.
Tak kuasa menahan gejolak di hatinya, Sabdopalon pun memberanikan diri berkata kepada Sang Prabu: Bila demikian adanya hamba pun juga pamit berpisah dengan Sang Prabu, hamba akan naik ke Harga Dumiling dan meninggalkan Sang Prabu di sini.
Singkat cerita Sang Prabu Brawijaya pun muksa di Harga Dalem, dan Sabdopalon moksa di Harga Dumiling. Tinggalah Sunan Lawu Sang Penguasa gunung dan Kyai Jalak yang karena kesaktian dan kesempurnaan ilmunya kemudian menjadi mahluk gaib yang hingga kini masih setia melaksanakan tugas sesuai amanat Sang Prabu Brawijaya.

Obyek wisata

Obyek wisata di sekitar gunung Lawu antara lain: